Pages

Rabu, 22 Agustus 2012

Survei JSI, PAN tembus angka 6 %

JAKARTA–Survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) menyebut, melejitnya perolehan suara Partai Amanat Nasional (PAN) hingga menembus 6 persen, lebih banyak dikarenakan faktor Hatta Rajasa. Sebab, faktor pemimpin terbukti sangat mempengaruhi suara partai.
”Dari survei yang kami lakukan pada periode 17 -21 Juli, memang ada ada peningkatan yang cukup lumayan bagi partai tengah PAN. Hal ini tentunya tidak lepas juga dari faktor kefiguran ketua umumnya. Karena di Indonesia parpol sangat identik dengan pimpinannya,” ujarnya  kemarin, (13/08).
Data JSI menyebutkan, PAN dengan perolehan 6,0 persen, mengungguli Partai Gerindra yang mendapat 5,6 persen, kemudian Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 5,4 persen, Partai Nasdem 3,4 persen dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 3,2 persen. Sedangkan posisi tiga besar masih diduduki oleh Golkar, PDIP dan Demokrat. Hatta Rajasa sendiri, kata Eka, memiliki dua faktor yang kuat dan menguntungkan, di tengah banyak parpol besar lainnya yang belum memiliki Capres.
Faktor pertama yakni soal pengalaman dan profesionalisme Hatta Rajasa dalam memimpin Kementerian Kordinator Perekonomian dan beberapa kementerian sebelumnya. Kemudian faktor ketokohan Hatta yang makin dikenal karena figur Hatta itu sendiri sebagai Ketua Umum PAN. ”Hal ini terbukti dari hasil survei yang menghimpun alasan masyarakat memilih parpol, PAN dipilih oleh 17,2 persen oleh masyarakat karena PAN dinilai memiliki kemampuan dalam memcahkan masalah.
Sementara dipilih karena faktor visi misi dan program PAN juga mendapat perolehan yang signifikan yakni17.8 persen jauh menguingguli Demokrat dan Gerindra,”  paparnya. Sementara itu, Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Tjatur Sapto Edy,  mengapresiasi hasil survei JSI. Meskipun dirinya mengakui  bahwa survei merupakan gambaran snapshoot yang memiliki periode tersendiri.
“Hasil survei ini sungguh melegakan. Pasalnya tingkat elektabilitas PAN berada di urutan keempat setelah PDI Perjuangan, Golkar dan Demokrat. Tingkat elektablitas PAN mencapai 6 persen, yang artinya berdasarkan survei ini PAN dipastikan akan lolos parliamentary threshold,” terangnya. Sementara hal lain yang menjadi variabel dalam survei ini adalah tingkat kepantasan menjadi calon presiden.
Tingkat kepantasan Hatta Rajasa, yang merupakan calon presiden yang memiliki gagasan dan konsep ekonomi yang dikenal dengan Hattanomics ini, berada di bawah Prabowo Subianto. Dalam survei itu disebutkan, bila Prabowo dinilai paling pantas menjadi Capres dengan perolehan suara 64,3 persen, maka sekitar 50,3 persen publik menilai calon yang pantas maju adalah Hatta Rajasa.
Dengan angka ini maka Hatta Rajasa berhasil mengungguli Aburizal Bakrie, Megawati Soekarnoputri, Dahlan Iskan dan Mahfud MD. Menurut Tjatur, yang merupakan Ketua Fraksi PAN di DPR, hasil survei ini cukup mengkonfirmasi kerja keras Hatta Rajasa dalam menjalankan tugasnya, baik selaku Menko Perekonomian maupun sebagai Ketua Umum PAN. Artinya, kinerja Hatta memang dinilai cukup memuaskan oleh publik.
”Ternyata publik merepon kinerja Hatta, dan fakto kinerja kali ini ternyata dinilai publik cukup positif. Ditambah sosok Hatta merupakan tokoh pemerintahan yang jauh dari konflik dan polemik, bisa jadi inilah faktor kenapa Hatta memiliki tingkat kepantasan di atas Ical dan Mega,” urai Wakil Ketua Komisi III DPR ini. Sementara dari sisi PAN, ungkap Tjatur, partai yang lahir dari rahim reformasi dan ikut melahirkan perubahan bangsa ini cukup berhasil membangun respek (respect building) dengan masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar