Jakarta (ANTARA) - Partai Amanat Nasional (PAN)
mengapreasiasi tindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang
menangkap tangan dua hakim ad hoc Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
(Tipikor) Semarang.
Demikian disampaikan Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Tjatur
Sapto Edy dalam keterangan pers yang disampaikan di Jakarta, Sabtu.
"Saya kira ini adalah rekor pertama Operasi Tangkap Tangan (OTT)
terhadap hakim ad hoc Tipikor. Saya memberi apresiasi yang tinggi kepada
KPK yang sudah berhasil melakukan OTT terhadap dua hakim ad hoc Tipikor
dan seorang pengusaha," kata Tjatur.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu juga menyampaikan apresiasinya
kepada Mahkamah Agung (MA) karena mempersilahkan KPK melakukan operasi
OTT terhadap dua hakim ad hoc Tipikor.
"Apresiasi juga saya sampaikan kepada MA yang sudah berinisiatif
menyerahkan data dan informasi untuk di`follow up` oleh KPK. Selamat
kepada KPK dan MA," kata Tjatur.
Dia menambahkan, tertangkap tangannya dua hakim ad hoc Tipikor itu akan menjadi bahan evaluasi Komisi III DPR.
"Kami begitu `concern` terhadap hal ini karena penghasilan hakim ad
hoc Tipikor sudah sedemikian tinggi. Dalam `criminal justice system`,
peradilan yang bersih adalah mutlak karena merupakan benteng terakhir
penjaga hukum dan keadilan," ujar Tjatur.
KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap dua hakim ad hoc
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dan satu orang yang diduga
sebagai penghubung.
"Sekitar pukul 10.00, KPK bersinergi dengan Mahkamah Agung telah
berhasil melakukan operasi tangkap tangan terhadap tiga orang, dua di
antaranya adalah hakim ad hoc Tipikor," kata Wakil Ketua KPK Bambang
Widjojanto.
Penangkapan tersebut dilakukan di lapangan parkir Pengadilan Negeri
Semarang. Nilai suap yang menjadi barang bukti berjumlah lebih dari
Rp100 juta, kata Bambang.
"Nama yang ditangkap adalah KM dan HK, keduanya adalah hakim ad hoc
Tipikor yang juga mantan pengacara, serta SD (Sri Dartuti) yaitu orang
yang mempunyai hubungan dengan orang yang perkaranya sedang diperiksa
pengadilan Tipikor Semarang," ungkap Bambang.
0 komentar:
Posting Komentar